TAFSIR SURAT AL ANBIYA AYAT 11-20

By | 07/08/2017

Tafsir Al Qur’an Surat Al Anbiya Ayat yang ke: 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20.
Menerangkan tentang binasanya suatu negeri yang penduduknya berlaku zalim kepada Rasul. Dalil bahwa Allah menciptakan Iangit, bumi, dan segala yang ada di antara keduanya dengan maksud dan tujuan yang mengandung hikmah, tidak dengan main-main. Semua itu adalah milik-Nya dan selalu bertasbih sepanjang waktu.

Baca juga: Tafsir surat Al Anbiya’ ayat 1-10

Ayat 11-20: Peringatan dan ancaman serta menyebutkan kebinasaan orang-orang terdahulu, dan bahwa semua yang ada bertasbih menyucikan Allah Subhaanahu wa Ta’aala.

وَكَمْ قَصَمْنَا مِنْ قَرْيَةٍ كَانَتْ ظَالِمَةً وَأَنْشَأْنَا بَعْدَهَا قَوْمًا آخَرِينَ (١١) فَلَمَّا أَحَسُّوا بَأْسَنَا إِذَا هُمْ مِنْهَا يَرْكُضُونَ (١٢)لا تَرْكُضُوا وَارْجِعُوا إِلَى مَا أُتْرِفْتُمْ فِيهِ وَمَسَاكِنِكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْأَلُونَ (١٣) قَالُوا يَا وَيْلَنَا إِنَّا كُنَّا ظَالِمِينَ (١٤) فَمَا زَالَتْ تِلْكَ دَعْوَاهُمْ حَتَّى جَعَلْنَاهُمْ حَصِيدًا خَامِدِينَ (١٥) وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالأرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لاعِبِينَ (١٦) لَوْ أَرَدْنَا أَنْ نَتَّخِذَ لَهْوًا لاتَّخَذْنَاهُ مِنْ لَدُنَّا إِنْ كُنَّا فَاعِلِينَ (١٧) بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهُ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ وَلَكُمُ الْوَيْلُ مِمَّا تَصِفُونَ (١٨) وَلَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَمَنْ عِنْدَهُ لا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَلا يَسْتَحْسِرُونَ (١٩) يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لا يَفْتُرُونَ (٢٠)

Terjemah Surat Al Anbiya Ayat 11-20

11. [1]Dan berapa banyak (penduduk) negeri yang zalim[2] yang teIah Kami binasakan, dan Kami jadikan generasi yang lain setelah mereka itu (sebagai penggantinya).

12. Maka ketika mereka merasakan azab Kami[3], tiba-tiba mereka melarikan diri dari (negeri)nya itu.

13. Janganlah kamu lari tergesa-gesa[4]; kembalilah kamu kepada kesenangan hidupmu dan tempat-tempat kediamanmu (yang baik), agar kamu ditanya[5].

14. Mereka berkata, “Betapa celaka kami, sungguh, kami orang-orang yang zaIim[6].”

15. Maka demikianlah keluhan mereka berkepanjangan[7], sehingga mereka Kami jadikan sebagai tanaman yang telah dituai[8], yang tidak dapat hidup lagi[9].

16. Dan Kami tidak menciptakan Iangit dan bumi dan segala apa yang ada di antara keduanya dengan main-main[10].

17. Seandainya Kami hendak membuat suatu permainan, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami[11]. Jika Kami benar-benar menghendaki berbuat demikian.

18. [12]Sebenarya Kami melemparkan yang hak kepada yang batil (tidak benar) lalu yang hak itu menghancurkannya, maka seketika itu yang batil lenyap[13]. Dan celaka kamu[14] karena kamu menyifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak pantas bagi-Nya)[15].

19. Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi[16]. Dan (malaikat-malaikat) yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih[17].

20. Mereka (malaikat-malaikat) bertasbih tidak henti-hentinya malam dan siang.


[1] Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman memperingatkan orang-orang yang zalim ketika itu yang mendustakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dengan perbuatan-Nya terhadap umat-umat terdahulu yang mendustakan rasul.

[2] Yakni kafir.

[3] Yakni merasa akan dibinasakan dan sudah tidak mungkin lagi kembali atau bertobat.

[4] Yani tidak ada faedahnya kamu melarikan diri dan menyesal.

[5] Maksudnya, orang yang zalim itu di waktu merasakan azab Allah melarikan diri dalam keadaan menyesal, lalu orang-orang yang beriman (ada pula yang berpendapat, bahwa malaikat) mengatakan kepada mereka dengan cemooh agar mereka tetap di tempat semula dengan menikmati kelezatan-kelezatan hidup sebagaimana biasa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan dihadapkan kepada mereka tentang sikap mereka terhadap nikmat-nikmat itu.

[6] Dengan melakukan kekafiran. Allah Maha Adil, di mana Dia tidaklah membinasakan suatu negeri kecuali karena penduduknya berlaku zalim.

[7] Mereka ulang terus kata-kata itu.

[8] Mereka dibunuh dengan pedang sebagaimana tanaman dituai.

[9] Oleh karena itu, berhati-hatilah dari tetap terus mendustakan rasul yang paling mulia (Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam), sehingga nantinya Dia akan menimpakan azab kepada kamu sebagaimana yang menimpa umat-umat sebelum kamu.

[10] Maksudnya, Allah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya itu adalah dengan maksud dan tujuan yang mengandung hikmah (kebijaksanaan), Dia menciptakannya dengan hak (benar) dan untuk yang hak, di mana dengannya mereka dapat mengetahui bahwa Allah adalah Pencipta Yang Maha Agung, Pengatur yang Mahabijaksana, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang memiliki semua kesempurnaan, semua pujian dan semua keperkasaan, yang ucapan-Nya benar, dan dengannya pula mereka dapat mengenali kekuasaan-Nya, di samping untuk memberikan manfaat bagi manusia. Demikian juga menunjukkan, bahwa yang mampu menciptakan keduanya betapa pun besar dan luas menunjukkan mampunya Dia menghidupkan kembali jasad yang telah mati, untuk memberikan balasan terhadap amal yang mereka kerjakan selama di dunia.

[11] Yakni Kami tidak akan menampakkannya kepada kamu sesuatu yang di sana terdapat main-main dan sia-sia, karena hal itu menunjukkan kekurangan dan merupakan sifat yang buruk. Oleh karena itu, langit dan bumi yang kamu lihat tidak mungkin diciptakan dengan tujuan main-main dan bersenda gurau.

[12] Allah Subhaanahu wa Ta’aala memberitahukan, bahwa Dia yang menjamin untuk menampakkan yang hak dan mengalahkan yang batil, dan bahwa setiap yang batil meskipun diucapkan dan dipakai berdebat, maka Allah Subhaanahu wa Ta’aala akan menurunkan yang hak, ilmu dan penjelasan, di mana dengannya yang batil menjadi kalah dan semakin jelas batilnya.

[13] Hal ini umum dalam semua masalah agama, di mana tidak ada satu pun syubhat untuk membenarkan yang batil atau menolak yang hak kecuali pada dalil-dalil Allah terdapat sesuatu yang melenyapkan syubhat yang batil itu, sehingga semakin jelas kebatilannya.

[14] Yakni kerugian dan kekecewaan bagimu, apa yang kamu inginkan tidak kamu peroleh.

[15] Seperti menyifati-Nya dengan beristri, beranak dan bersekutu. Mahasuci Allah dan Mahatinggi Dia dari penyifatan seperti itu.

[16] Semua adalah hamba-Nya dan milik-Nya.

[17] Sebagaimana halnya bernafas, tidak sulit bagi kita.

Tags: Tafsir Lengkap Al Quran Online Indonesia, Surat Al Anbiya, Terjemahan Dan Arti Ayat Al Quran Digital, Penjelasan dan Keterangan, Kandungan, Asbabun Nuzul, Download Tafsir Al Quran, Footnote atau catatan kaki.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.